Senin, 19 Desember 2011

Moody is Me

Awalnya, agak memalukan memang untuk mengakuinya. Tetapi suka atau tidak itulah saya, seorang anak kecil yang moody kalau tidak mau dibilang labil. Untuk membuat saya nyaman, seorang teman pernah berkata don't worry it's not a disease, it just can create a big disease(baca:problem) if you can't handle it(wew, hard enough right..=)). Ok, sebelum membahas lebih banyak mengenai hal ini terlebih dulu harus kita samakan persepsinya mengenai definisi moody disini. Amat sangat tidak lucu sekali kan kalau terdapat suatu perdebatan yang panjang yang ternyata hanya dipicu oleh adanya perbedaan persepsi alias misunderstanding. Because I have enough endless discussion and It's so tiring.

Moody disini sebenarnya tak lain tak bukan lebih karena inkonsistensi saya dalam melakukan suatu hal. oops, jangan terburu-buru melabeli ya, it doesn't mean I'm someone who can't stand for any beliefs, seseorang yang tidak punya sikap, bukan! I just hard to figure out what really interests me, makanya saya tidak bisa tahan melakukan suatu hal atau pekerjaan secara teratur dan terus menerus. Apakah hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tipe kepribadian saya yang memang sanguinis(sudah menjadi rahasia umum kalau sanguinis cenderung agak berantakan, atau kalau diperhalus kurang bisa berhubungan dengan detail dan struktur) saya juga tidak tahu, yang saya tahu i've tried to handle it but it seems i haven't found a good way yet. I keep on trying, mencoba membiasakan diri melakukan beberapa hal sampai akhirnya menemukan titik nyaman saya disana. Sayangnya tiap hal mengisi variabel waktu saya dengan berbeda-beda, dalam artian saya bisa tahan dan sangat antusias blogging hanya setelah mencobanya beberapa jam, tetapi dalam jangka waktu seminggu saya sudah bosan dan bahkan tidak meliriknya sama sekali sampai blog saya karatan(sorry dear...). Di sisi lain butuh waktu 1 minggu bagi saya untuk mulai membiasakan membaca (thanks for my friend who insists me doing this) dan sampai 1 bulan berjalan saya masih gila membaca, bahkan mulai gila untuk belanja buku. Tetapi saya juga tidak tahu sampai kapan aktivitas ini bisa menarik minat saya, semoga saja tidak berakhir cepat seperti aktivitas lainnya. It's all based on my mood.

so, that's who i am, the one who still struggle to find her own interest to guide her to a happiness.^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar